Di era digital seperti saat ini, engagement layaknya sebuah mata uang. Terlebih di sosial media ternama seperti Facebook. Untuk itu penting sekali mengetahui strategi meningkatkan engagement di Facebook.
Pengguna sosial media pastinya tidak asing dengan istilah engagement. Engagement merupakan salah satu tolak ukur penting dari interaksi pengguna media sosial dengan sebuah akun. Tinggi atau rendahnya engagement menentukan jangkauan akun media sosial tersebut dengan pengguna lain.
Engagement ditentukan jumlah likes, share, bookmarks atau save, hingga views. Pastinya semakin tinggi engagement di sebuah akun, makin banyak pengguna media sosial yang dijangkau. Dengan kata lain, engagement akan menentukan popularitas dari akun tersebut.
Bagi akun media sosial milik brand maupun perusahaan, engagement secara langsung menentukan penjualan dari barang dan jasa yang ditawarkan. Inilah mengapa dikatakan bahwa saat ini engagement merupakan mata uang tersendiri.
Strategi Efektif Meningkatkan Engagement di Facebook
Walaupun sudah ada banyak sosial media baru bermunculan, popularitas Facebook belum juga pudar. Facebook masih menjadi pilihan bagi hampir semua brand dan perusahaan untuk memasarkan barang dan jasa. Selain itu Facebook juga jadi pilihan terbaik untuk personal branding.
Untuk meningkatkan engagement di Facebook, strategi efektif berikut ini dapat coba dilakukan.
1. Posting di Waktu yang Tepat
Timing menjadi strategi penting dalam meningkatkan engagement sosial media. Hal ini berkaitan dengan jumlah pengguna sosial media yang mengalami peningkatan drastis pada waktu tertentu. Baik itu pada jam-jam sibuk maupun di hari-hari tersendiri.
Strategi yang sama juga berlaku di Facebook. Untuk meningkatkan engagement di Facebook disarankan mengunggah postingan pada jam-jam yang tepat.
Mengenai kapan waktu yang tepat untuk mengunggah postingan di Facebook sendiri masih menjadi perdebatan. Masing-masing orang sepertinya memiliki data tersendiri dalam menentukan kapan waktu terbaik untuk mendorong engagement.
Beberapa sumber menyebut jam-jam makan siang di hari kerja menjadi waktu terbaik. Sedangkan di sisi lain, para ahli justru berpendapat akhir pekan menjadi waktu terbaik untuk posting.
Pada akhirnya, waktu terbaik untuk posting yang bisa meningkatkan engagement tergantung pada target audiens. Masing-masing audiens memiliki waktu aktif, yang menjadi saat-saat terbaik untuk mengunggah postingan di Facebook.
2. Konten Tipe Fan-Centric
Konten menjadi ujung tombak di dunia digital marketing. Termasuk juga meningkatkan engagement. Engagement sosial media, terutama Facebook bergantung pada konten-konten yang dirilis.
Sudah bukan rahasia memang bahwa ada beberapa jenis dan tipe konten yang bisa diunggah di sosial media. Konten seperti tips dan trik, pengetahuan umum, bahkan konten edukasi dari produk dan jasa yang dipasarkan menjadi beberapa paling disarankan. Namun selain jenis konten di atas, ada satu tipe konten lain yang mungkin luput dari strategi digital marketing: konten fan-centric.
Seperti namanya, konten fan-centric fokus pada audiens. Dimana konten yang dibuat berdasarkan apa yang menjadi minat dan akan disukai oleh audiens. Meski mungkin konten tersebut tidak menyinggung barang maupun jasa yang dipasarkan.
Konten fan-centric memang tidak selalu berhubungan dengan brand. Pasalnya jenis konten ini memang ditujukan untuk meningkatkan awareness dan engagement untuk akun Facebook.
3. Interaksi Aktif
Engagement memiliki kaitan langsung dengan interaksi. Semakin tinggi interaksi audiens dengan sebuah akun, maka rate engagement akan semakin tinggi pula. Untuk itu, cara terbaik meningkatkan engagement Facebook dengan meningkatkan interaksi dengan audiens.
Ada beberapa cara untuk meningkatkan interaksi dengan audiens. Anda bisa melakukan jenis interaksi aktif seperti membalas komentar hingga berinteraksi lewat direct message atau DM.
Selain itu cara interaksi lain bisa dengan membuat pool, sesi tanya jawab dengan audiens, bahkan dengan membagikan postingan atau reels dari akun Facebook lain.
4. Gunakan CTA
CTA atau call to action menjadi kunci penting dalam digital marketing. Dalam hal ini, CTA juga digunakan untuk meningkatkan engagement di sosial media.
Call to Action merupakan cara untuk memicu audiens melakukan sebuah aksi maupun tindakan. Aksi dan tindakan di sini seperti misalnya memberikan komentar, likes, hingga menyimpan dan membagikan postingan.
Contoh penggunaan CTA misalnya:
- Pencet tombol like bila menyukai informasi ini!
- Jangan lupa save postingan ini ya.
- Bagikan postingan pada orang ke lima di tanda pesawat.
- Kalian punya pengalaman yang sama? komentar di sini!
Kalimat-kalimat CTA di atas akan memancing audiens untuk beraksi dan mengikuti perintah yang diberikan.
Selain cara di atas, penggunaan CTA juga bisa dengan cara soft selling. Dimana Anda tidak secara langsung meminta audiens melakukan sebuah aksi. Melainkan menggunakan kalimat, gambar, maupun video yang secara tidak langsung membuat audiens ingin berkomentar dan membagikan postingan.
Contoh CTA tidak langsung misalnya saja sebuah cerita mengharukan yang akan memancing empati dari audiens. Sehingga audiens akan memberikan komentar-komentar untuk meluapkan perasaan empati yang mereka miliki.
5. Analisa Postingan Paling Populer
Sudah melakukan semua cara di atas namun engagement Facebook tidak juga mengalami peningkatan? Ada cara lain.
Cara satu ini, Anda akan fokus pada konten dengan jumlah engagement paling tinggi. Selanjutnya Anda bisa membuat konten yang sama dengan konten paling populer ini.
Untuk melakukan cara ini sebenarnya sangat mudah. Anda hanya harus menganalisa jenis konten paling populer yang pernah diunggah. Konten paling populer ini secara langsung menunjukan minat dari audiens. Demi mempertahankan engagement, Anda bisa membuat konten dengan jenis dan tipe yang sama.
Meskipun mudah, cara satu ini memang cukup riskan. Di satu sisi Anda akan bisa meningkatkan engagement dengan cara cepat. Dimana audiens akan mendapatkan konten sesuai minat dan kesukaan mereka. Di sisi lain, cara ini juga beresiko membuat konten di akun Facebook monoton dan tidak variatif. Akibatnya engagement pun akan dengan cepat menurun.
6. Jangan Cross-Posting
Strategi meningkatkan engagement Facebook satu ini mungkin cukup kontroversial. Pasalnya ada cukup banyak cara dan strategi lain yang justru menyarankan untuk melakukan cross posting. Lalu, mana cara terbaik untuk dilakukan?
Cross posting merupakan tindakan mengunggah konten yang sama di kanal berbeda. Contohnya saja konten video diunggah di Instagram Reels, Youtube Short, dan juga TikTok. Cara ini sempat dipercayai akan mempermudah meningkatkan engagement di media sosial.
Faktanya, strategi ini justru tidak efektif. Pasalnya saat ini, masing-masing sosial media memiliki karakter pengguna berbeda. Sehingga sebuah konten yang cocok dan mendapatkan engagement tinggi di TikTok, misalnya, justru tidak akan dilirik di Instagram Reels.
Inilah mengapa disarankan untuk tidak melakukan cross posting. Sebaliknya Anda bisa membuat konten yang khusus dan sesuai dengan kanal yang dituju. Sehingga bisa menyesuaikan dengan karakter dan kebutuhan konten di kanal tersebut.
Strategi meningkatkan engagement Facebook di atas dapat dijalankan baik itu untuk brand maupun personal branding. Semoga cara di atas membantu Anda meningkatkan engagement hingga rate yang diinginkan.
Selamat mencoba!