Blibli memperoleh sertifikasi ISO/IEC 27001:2013 untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi dalam perlindungan data konsumen. Sertifikasi berstandar internasional ini menjadikan Blibli sebagai platform e-commerce pertama di Indonesia yang menerapkan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) sebagai mekanisme standar penanganan cyber insiders.
Public pada saat sekarang ini semakin fokus pada keamanan data seiring dengan peningkatan literasi digital. Blibli berinisiatif untuk mengupgrade sistem keamanan siber dengan mendapatkan sertifikasi keamanan data ini untuk melindungi data pelanggan yang bertransaksi melalui Blibli,” kata CEO Blibli Kusumo Maranto dalam keterangan resminya di Jakarta.
Data Siber
Upaya Blibli dalam mengantisipasi peningkatan kasus kebocoran data adalah dengan meningkatkan sistem keamanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Vice President Information Security Blibli Rendra Perdana menambahkan, salah satu cara untuk mencegah penyalahgunaan data dan menerapkan cyber security yang handal adalah dengan menerapkan end-to-end security.
Hal ini dicapai dengan menerapkan tata kelola keamanan informasi, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap berbagai standar dan jaringan keamanan informasi. Kerangka kerja Blibli yang mengelola orang, proses, dan teknologi diselaraskan dengan tingkat risiko. “Kami berusaha dan berupaya terus memberikan berbagai training (pelatihan) dan sertifikasi untuk memastikan SDM kami terlatih dan terampil supaya selalu dapat membuat proses untuk melindungi aplikasi, jaringan, dan seluruh sistem komputer dari berbagai ancaman keamanan siber,” ucap Rendra.
Menurut Rendra, keamanan data adalah merupakan tanggung jawab bersama, termasuk pemilik dan pengelola data. Oleh karena itu, Blibli juga mengajak pengguna untuk bijak dalam mengelola dan menjaga keamanan data pribadinya dari berbagai channel.
Terkait keamanan data pelanggan, Ikatan E-Commerce Indonesia (Idea) juga mendorong perusahaan e-commerce untuk memperkuat keamanan siber dengan terus berinovasi dan mengupgrade sistem teknologi informasi yang mereka gunakan. Pergerakan pada industri digital sekarang ini sangat dinamis, kami terus berusaha dan berupaya untuk mendorong perusahaan-perusahaan e-commerce khususnya member kami untuk selali mengupdate sistem keamanan sibernya. Ucap ketua Idea, Bima Laga.
Pihaknya juga selalu berkoordinasi secara berkala mengenai hal ini dengan para anggota asosiasi untuk mencapai kepuasan pelanggan dalam berbelanja. Bima mengajak para pemain dan pelanggan di industri digital untuk bersama-sama melindungi data yang merupakan aset berharga agar tidak jatuh ke tangan yang salah.
Blibli
Presiden Asosiasi Nasional Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi DPD DKI Jakarta Fanky Christian menjelaskan tentang keamanan data, menjelaskan tentang keamanan data, bahwa siapa pun yang bertransaksi melalui perdagangan Sistem Elektronik di Indonesia harus memastikan bahwa platformnya terdaftar pada Penyelenggara Sistem Elektronik (ESP). ) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). ) dan ikuti aturan lain yang sesuai. “Jadi apabila terdapat penyimpangan pada data terkait transaksi, akan bisa kita selesaikan dengan cara langkah hukum,” ujarnya.
Selain itu, Fanky mengatakan bahwa PSE Kominfo menjamin keamanan data sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Di sisi lain, e-commerce juga harus memiliki tim khusus yang menangani cyber atau CSIRT untuk mencegah dan memitigasi kebocoran data.
Rendra memberikan saran bagaimana meningkatkan keamanan siber, yaitu mengganti password akun secara berkala dan tidak menggunakan password yang sama di situs yang berbeda. Selain itu, Rendra juga menyarankan untuk menjaga kerahasiaan password dan one time password untuk mencegah penyalahgunaan dan pencurian akun. Tim Customer Relations Blibli melakukan upaya rutin untuk melakukan sosialisasi mengenai keamanan data kepada klien. Jika pelanggan mengalami kesulitan atau pertanyaan, silakan akses channel resmi Customer Support Blibli,” ujarnya.
