Dampak Negatif Artificial Intelligence

Dampak Negatif Artificial Intelligence Juga Ada, Lho!

Mochamad Ikhwana

Kecerdasan buatan terkenal sebagai mesin yang bisa melakukan berbagai hal secara otomatis. Kegiatan itu akan sangat menguntungkan bagi manusia karena sebagian beban kerja dilimpahkan kepada mesin. Tapi ternyata, terdapat dampak negatif artificial intelligence, lho!

Inilah Dampak Negatif Artificial Intelligence

Keberadaan kecerdasan buatan sudah menjadi hal lumrah di masa sekarang. Setiap lapisan kehidupan manusia kerap berdampingan dengan teknologi satu ini. Nah, berikut ini beberapa dampak positif dari adanya artificial intelligence.

1.      Analisis Data

Otak manusia dapat memproses banyak data dan informasi. Tapi kemampuannya terbatas untuk mengolah dan melakukan analisis secara kompleks dan mendalam. Hal ini tidak sejalan dengan kemampuan artificial intelligence.

Kecerdasan buatan memiliki kemampuan untuk mengerjakan suatu pekerjaan secara berulang dan cepat. Semua itu mereka lakukan atas instruksi yang telah sistem terima. Hasil dari pengerjaannya pun tepat dan sesuai. Maka dari itu adanya teknologi satu ini sangat berguna dalam analisis data.

2.      Akurasi Tinggi

Ketika mengerjakan suatu pekerjaan, manusia sering ceroboh atau melakukan kesalahan. Contohnya adalah saat menulis sebuah esai, sangat mungkin sekali terjadi kesalahan penulisan maupun susunan kata. Hal ini berbeda dengan kemampuan artificial intelligence.

Artificial intelligence mampu menyelesaikan berbagai pekerjaan dengan hasil akurat dan sangat detail. Maka dari itu adanya kemungkinan error sangat minim untuk terjadi. Karena tingkat akurasi yang tinggi, kecerdasan buatan digunakan pada penilaian hasil pelajaran hingga manajemen keuangan.

3.      Membantu Pekerjaan Manusia

Kemampuan dari kecerdasan buatan tidak dapat dipandang sebelah mata. Setelah menerima perintah untuk mengerjakan suatu pekerjaan, mereka akan dengan cepat dan tepat menyelesaikannya. Inilah mengapa banyak bidang memanfaatkan teknologi tersebut.

Misalnya pada pelayanan kesehatan, untuk menemukan data pasien tentu membutuhkan waktu sangat lama jika tenaga kesehatan melakukannya sendiri. namun dengan adanya bantuan kecerdasan buatan, data tersebut dapat ditemukan dalam waktu singkat.

4.      Tidak Terbatas Waktu

Salah satu contoh penggunaan artificial intelligence ada pada e-commerce. Ketika pengguna membuka halaman toko online, di sana akan muncul berbagai rekomendasi produk. Nah, untuk memunculkan rekomendasi tersebut merupakan hasil kerja kecerdasan buatan.

Kapanpun pengguna ingin membuka ecommerce, rekomendasi sesuai dengan riwayat pencarian sebelumnya akan selalu muncul. Waktu kerja artificial intelligence tidak terbatas. Berbeda dengan manusia yang memiliki rasa lelah, bosan, dan membutuhkan jam istirahat.

5.      Ketepatan Waktu

Artificial intelligence menggunakan berbagai data dan algoritma dalam kerjanya. Inilah mengapa durasi waktu untuk menyelesaikan suatu masalah bisa terbilang sangat cepat. Misalnya untuk menemukan suatu data. Hanya membutuhkan waktu sekian detik saja berbagai data yang dibutuhkan sudah tersaji.

Oleh karena itu kecerdasan buatan akan memberi hasil memuaskan bagi manusia. Manusia juga dapat tenang karena sebagian tugas mereka telah teratasi. Dengan tepatnya waktu kerja tersebut, manusia bisa mengerjakan berbagai pekerjaan lain sehingga menaikkan produktivitas.

Berikut Ini Dampak Negatif Artificial Intelligence

Di balik seluruh dampak positifnya, tentu terdapat dampak negatif artificial intelligence. Meskipun mungkin tidak sebanyak efek positif, tetap saja beberapa poin dari Berita Teknologi Techsbright di bawah dapat menjadi pertimbangan bagi beberapa pihak tertentu.

1.      Menimbulkan Rasa Malas

Kecerdasan buatan mampu mengatasi banyak pekerjaan manusia dengan efisien dan efektif.jadi manusia tidak perlu lagi memikirkan pekerjaan tersebut. Mereka dapat beralih ke pekerjaan lainnya yang tidak dapat teratasi oleh mesin.

Karena hal tersebut, manusia tidak lagi mempelajari mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh artificial intelligence. Mereka lebih acuh dan merasa tidak perlu untuk menguasai bidang tersebut. Nah hal tersebut jika berjalan terus-menerus akan menghasilkan rasa malas.

2.      Ketergantungan

Salah satu dampak negatif artificial intelligence adalah munculnya rasa ketergantungan kepada teknologi. Jika seluruh pekerjaan sulit telah teratasi oleh kecerdasan buatan, manusia cukup mengurusi pekerjaan dalam skala dan jumlah lebih kecil saja serta cenderung bergantung pada mesin.

Keahlian mesin dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan memang terasa sangat membantu kehidupan manusia. Namun jika sampai manusia merasa tergantung dengan hadirnya kecerdasan buatan hingga tidak dapat produktif, tentu saja ini termasuk ke dalam hal tidak baik.

3.      Ancaman Kesehatan

Kecerdasan buatan juga berperan pada berbagai media hiburan. Termasuk dalam handphone. Dengan alat tersebut, siapa saja bisa menghabiskan waktu untuk menikmati game, film, dan berselancar di sosial media tanpa henti. Tentunya ini menjadi hal kurang baik untuk kesehatan.

Masa sekarang dapat ditemui dengan mudah anak-anak belia sudah merasa candu dengan hadirnya telepon genggam. Ntah karena permainannya atau tampilan video di dalamnya. Jika sudah terlalu asyik bermain, maka waktu olahraga akan tersita. Akibatnya ancaman kesehatan pun muncul.

4.      Otomatisasi Senjata

Beberapa waktu yang lalu, Musk menyatakan bahwa kecerdasan buatan dapat berubah menjadi lebih berbahaya daripada nuklir. Sebagian orang menganggap opini tersebut terkesan berlebihan. Bagaimana bisa sebuah teknologi akan memiliki kekuatan penghancur?

Tapi ternyata kemungkinan itu tetap ada, lho. Artificial intelligence akan terus berkembang dan merambat ke segala aspek kehidupan, termasuk persenjataan. Maka tak menutup kemungkinan bahwa kelak akan ada senjata nuklir di bawah kontrol kecerdasan buatan.

5.      Biaya Tinggi

Untuk dapat menerapkan kecerdasan buatan tentu saja membutuhkan dukungan teknologi dan komputer yang memadai. Selain itu, tujuan agar artificial intelligence mampu tercapai, kondisi software dan hardware dari mesin harus selalu diperbarui.

Dalam merawat, memelihara, dan memperbaiki mesin membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tak hanya itu, agar kecerdasan buatan dapat berfungsi sesuai keinginan, dibutuhkan tenaga ahli di bidang ini. Semakin banyak tenaga ahli akan semakin menguras dompet tentunya.

Resiko Artificial Intelligence

Terlepas dari dampak positif maupun negatifnya, artificial intelligence juga memiliki resiko untuk masa yang akan datang. Berbagai resiko di bawah ini sangat mungkin terjadi, mengingat kecerdasan buatan terus mengalami perkembangan dari masa ke masa

1.      Meningkatnya Angka Pengangguran

Resiko pertama adalah peningkatan angka pengangguran. Penelitian Brookings Institution pada 2019 menyatakan bahwa setidaknya ada sebanyak 36 juta orang dengan pekerjaan rawan terganti oleh mesin. Mulai dari pekerjaan gudang, analisis pasar, hingga untuk memulai sebuah penjualan.

Seseorang bernama Havens bertanya pada seorang bos sebuah perusahaan yang menemukan software senilai USD 200 ribu. Dengan adanya software itu, setara dengan kinerja 10 orang dengan nominal gaji perorangan sebesar USD 100 ribu.

2.      Melanggar Privasi

Kecerdasan buatan dapat mengancam keamanan di dunia digital. Bentuknya adalah pengajaran kepada mesin untuk melakukan berbagai hal tidak criminal, social engineering, peretasan, dan lain sebagainya.

Privasi juga terasa tidak aman. Contohnya adalah keputusan pemerintah China dalam pemanfaatan teknologi yang dapat mengenali wajah untuk mengetahui pergerakan para warganya. Entah itu di sekolah, kantor, taman, dan tempat public lainnya.

Nah, itu dia sedikit pembahasan tentang dampak negatif artificial intelligence. Selain mampu memberi manfaat berarti bagi manusia, kehadirannya bagai memiliki dua mata pisau. Maka dari itu sebagai manusia yang memiliki akal pikiran, bersikap secara bijak sudah menjadi kewajiban.

Also Read

Bagikan:

Leave a Comment