Tujuan Artificial Intelligence

Apa Tujuan Artificial Intelligence Itu?

Mochamad Ikhwana

Ketika mendengar kata kecerdasan buatan, seseorang sering bertanya-tanya, apa sebenarnya fungsi dan tujuan artificial intelligence sebenarnya? Mengapa ilmuwan begitu gencar untuk mengembangkannya? Maka dari itu temukan jawabannya di bawah ini.

Penggunaan Artificial Intelligence

Bagi sebagian orang, kecerdasan buatan mungkin akan tergambar sebagai sebuah robot yang mampu melakukan berbagai hal. Mulai dari berjalan, berbicara, bersalaman, hingga bermain catur. Tapi ternyata bukan hanya itu. Dalam keseharian teknologi ini sudah berdampingan dengan manusia.

Misalnya ketika seseorang membuka ecommerce untuk berbelanja, maka akan muncul berbagai macam produk rekomendasi sesuai dengan riwayat pencarian mereka. Nah rekomendasi itu merupakan salah satu bentuk hasil kerja dari kecerdasan buatan.

Belakangan ini sedang ramai perbincangan mengenai mobil dengan sistem automatic drive. Mobil ini dapat berjalan meskipun tanpa pengemudi sekalipun. Ini juga menjadi sebuah contoh dari kemajuan artificial intelligence. Tentunya sangat berguna bagi orang dengan jam kerja tinggi, bukan?

Contoh Penggunaan Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan akan semakin berkembang dan mampu mempermudah berbagai kegiatan manusia, termasuk dalam bidang kesehatan. Pekerjaan tenaga medis akan sedikit berkurang sehingga produktivitas pun meningkat.

1.      Analisa Patologi

Jeffery Golden, MD merupakan seorang ahli pada bidang patologi. Ia mengatakan bahwa 70% keputusan medis diambil dengan pengaruh analisa patologi. Apabila analisa patologi memiliki tingkat akurasi tinggi, maka keputusan medis juga akan semakin tepat.

Kecerdasan buatan memegang peran penting di sini dengan cara menyajikan gambaran digital yang mencapai tingkat piksel. Kejelasan hasil gambar akan sangat membantu dokter untuk melihat bagian terkecil sekalipun dan mempercepat diagnosis penyakit.

2.      Meringankan Dokumentasi

Rekam medis merupakan dokumentasi perawatan dari setiap pasien. Dahulu, pengisian rekam medis dilakukan secara manual oleh tenaga kesehatan. Namun seiring berkembangnya artificial intelligence, kini dokumentasi tersebut dapat lebih cepat dan tepat prosesnya.

Alat dengan kecerdasan buatan akan membantu petugas medis untuk tidak melakukan banyak input dengan manual. Hal itu karena sistem dapat membuat pesanan otomatis untuk pasien. Jadi, bukan hanya petugas kesehatan yang merasa untung, tetapi pasien juga.

Tujuan Artificial Intelligence

Para ilmuwan menciptakan dan terus mengembangkan kecerdasan buatan agar dapat mempermudah segala pekerjaan manusia. Tapi ternyata, dibalik sederhananya kalimat tersebut tersembunyi berbagai tujuan lainnya, lho. Beberapa diantaranya adalah:

1.      Otomatisasi Pembelajaran

Kecerdasan buatan mampu mengotomatisasi pembelajaran dan pekerjaan menemukan data secara berulang. Namun cara kerja teknologi ini berbeda jika dibandingkan automasi robotik dengan pergerakan dari perangkat keras.

Artificial intelligence mampu menyelesaikan tugas bersifat sering, terkomputerisasi, dan memiliki volume tinggi tanpa merasakan lelah. Meski begitu, peran manusia sangat penting dalam pengaturan sistem serta pengajuan pertanyaan yang tepat.

2.      Menambah Kecerdasan Produk

Adanya kecerdasan buatan akan memberi peningkatan pada nilai produk. Artificial intelligence tidak diperdagangkan sebagai individu, melainkan dalam produk dengan kemampuannya. Contohnya adalah Siri. Produk satu ini mengandung fitur generasi terbaru dari Apple.

Mulai dari platform percakapan, mesin pintar, dan automasi bisa berkolaborasi bersama data dalam jumlah besar demi meningkatkan keberadaan teknologi untuk keamanan maupun analisis investasi di rumah, tempat kerja, dan berbagai tempat lainnya.

3.      Pengklasifikasi

Kecerdasan buatan mampu melakukan berbagai hal karena adanya algoritma pembelajaran. Dari sanalah sistem menemukan pola teratur dan struktur di dalam data. Maka dari itu algoritma mendapatkan keterampilan sesuai perintah yang ada.

Algoritma akan memiliki peran untuk menjadi prediktor atau pengklasifikasi. Karena itulah artificial intelligence bisa memberikan produk rekomendasi dengan tepat secara online. Propagasi belakang adalah teknik untuk beradaptasi dengan melalui pelatihan maupun data terbaru jika jawaban awal tidak tepat.

4.      Analisis Lebih Banyak

Dengan memanfaatkan adanya jaringan neural yang menyimpan berbagai lapisan tersembunyi, kecerdasan buatan dapat melakukan analisis lebih dalam dan dalam jumlah lebih banyak. Beberapa tahun belakang, menciptakan pendeteksi penipuan menggunakan lima lapis tersembunyi terasa tidak mungkin.

Namun seiring berkembangnya teknologi, komputer, serta big data, hal tersebut menjadi nyata. Model itu membutuhkan banyak data demi melakukan pembelajaran lebih dalam. Maka dari itu semakin banyak jumlah data, analisis akan semakin akurat pula.

5.      Keakuratan

Kecerdasan buatan mampu mengolah, memproses, dan menampilkan berbagai data dengan tingkat akurasi tinggi. Hal itu bisa terjadi melalui sebuah jaringan neural yang mendalam. Contohnya adalah bentuk interaksi dengan sistem seperti Google Search, Alexa, maupun Google Photos.

Ketiga contoh tersebut dapat memberi layanan akurat karena melakukan pembelajaran mendalam. Oleh karena itu, semakin banyak penggunanya akan semakin akurat pula hasilnya. Alasannya adalah karena banyaknya data yang masuk ke dalam sistem.

Teknologi Pendukung Artificial Intelligence

Artificial intelligence merupakan teknologi yang terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Dalam prosesnya, berbagai teknologi lain turut mendukung daya kerja dari kecerdasan buatan. Adapun teknologi pendukungnya adalah sebagai berikut:

1.      Unit Proses Grafis

Teknologi satu ini menjadi salah satu kunci penting untuk kecerdasan buatan. Unit pemrosesan grafis memiliki banyak penghitungan berat dengan fungsi pemrosesan berulang. Maka dari itu artificial intelligence sangat membutuhkannya.

Kemampuan artificial intelligence dalam menyelesaikan pekerjaan berulang membutuhkan jaringan neural yang terlatih. Selain itu data dan daya komputasi kompeten juga menjadi kebutuhan penting bagi mesin. Dengan teknologi ini tujuan artificial intelligence akan segera tercapai.

2.      Internet of Things

Internet of things merupakan teknologi dengan kemampuan menghasilkan data dalam jumlah sangat besar. Sumbernya adalah dari berbagai perangkat yang saling terhubung. Sebagian besar perangkat tersebut tidak mendapat perlakuan analisis.

Dengan melakukan otomatisasi suatu sistem dengan artificial intelligence akan meningkatkan peluang untuk memakai kecerdasan buatan yang lebih banyak. Maka dari itu teknologi satu ini sangat berfungsi bagi kemampuan kecerdasan buatan.

3.      Algoritma Lanjutan

Teknologi berikutnya yang dapat mendukung perkembangan artificial intelligence adalah algoritma lanjutan. Meskipun sedang dalam tahap pengembangan dan penggabungan dengan berbagai cara baru, tujuan dari algoritma lanjutan adalah untuk menganalisis data dengan jumlah banyak.

Bukan hanya sekedar melakukan analisis, melainkan pekerjaan itu dapat selesai dalam waktu singkat. Cara kerja tersebut menjadi kunci identifikasi dan prediksi mengenai kejadian langka, pengoptimalan skenario unik, serta memahami suatu sistem kompleks.

4.      API

API adalah singkatan dari antarmuka pemrosesan aplikasi. Teknologi ini adalah paket kode dalam bentuk portable. Penggunaannya memungkinkan penambahan fungsi kecerdasan buatan ke dalam produk maupun paket di perangkat lunak yang telah ada sebelumnya.

Kemampuan tersebut mampu meningkatkan kemampuan mengenali gambar ke dalam sistem keamanan. Selain itu juga menambah kemampuan Q&A untuk penggambaran data, memanggil pola, membuat keterangan maupun judul, hingga adanya pengetahuan menarik di dalam data.

Demikian sekilas pembahasan dari techsbright.com tentang tujuan artificial intelligence. Para ilmuwan sejak zaman dahulu sudah memprediksi kemampuan teknologi ini di masa sekarang maupun yang akan datang. Itulah mengapa perkembangannya akan terus berjalan.

Also Read

Bagikan:

Leave a Comment