Pemerintah Pantau Kapal Pertamina Yang Dihadang Greenpeace

Pemerintah Pantau Kapal Pertamina Yang Dihadang Greenpeace

Mochamad Ikhwana

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan memantau aksi aktivis Greenpeace yang mencegat kapal tanker PT Pertamina (Persero) di perairan Frederikshavn di Denmark pada Kamis (31/3). Namun, dia belum bisa memastikan tindakan apa yang akan diambil pemerintah terkait penghadangan tersebut.

“Jadi tidak ada posisi resmi dari pemerintah untuk ini. Jadi kita tunggu dan pantau,” kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/4).

Sebelumnya, kapal Pertamina Prime yang dimiliki oleh raksasa minyak dan gas nasional dihadang oleh sejumlah aktivis Greenpeace di Denmark. Aktivis Greenpeace memblokir akses ke perahu dengan berenang dan menggunakan kayak di sekitar kapal.

Mereka membawa spanduk bertuliskan “Berhenti mengobarkan perang.” Ada juga yang menulis “The Fuel War”. Aksi ini merupakan protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina bulan lalu.

“Pada pukul 11.00 (09.00 waktu Indonesia Barat), para aktivis mulai memblokade supertanker Pertamina Prime, mencegah kapal yang lain Seaoath mendekatinya dan memblokir pasokan minyak,” kata juru bicara Greenpeace Emma Oehlenschlager dikutip dari Prancis24 .

Namun, kedua kapal itu tidak membawa minyak dari Rusia. Ada sumber berita yang berkata, mengakui kapal tersebut memang milik Pertamina, namun tidak membawa minyak milik BUMN.

Sementara itu, belum diketahui secara pasti berapa muatan kapal yang sebenarnya. Hal ini dikarenakan kapal Pertamina Prime disewakan kepada pihak ketiga dan pihak ketiga tersebut menyewakan kepada pihak yang membutuhkan jasa angkutan barang.

Pertamina sendiri menawarkan layanan transportasi melalui PT Pertamina International Shipping Subholding Integrated Marine Logistics. Saat ini ada 26 kapal milik Pertamina yang mendukung layanan angkutan barang seperti Pertamina Pride, Pertamina Prime, Pertamina Gas I dan II, dan lainnya.

Kapal Pertamina Prime yang diblokir oleh Greenpeace sendiri beroperasi di jalur Afrika-Timur Tengah-Indonesia. Selain itu, menurut sumber redaksi, muatan kapal tersebut juga bukan dari Rusia. Karena sekarang kapalnya ada di Belanda dan akan berlayar ke China.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment