Memahami Apa Itu Blockchain dan Bagaimana Cara Kerjanya di Dunia Kripto?

Memahami Apa Itu Blockchain dan Bagaimana Cara Kerjanya di Dunia Kripto?

Mochamad Ikhwana

Popularitas mata uang kripto/cryptocurrency benar-benar terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir, hal ini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor. Dalam proses transaksi digital pada kripto ini ada istilah yang bernama Blockchain. Apa itu Blockchain dan bagaimana cara kerjanya?

Bagi yang baru mengenal dunia crypto, membahas tentang pengertian Blockchain dan cara kerjanya tentunya perlu diketahui agar kedepannya dapat lebih memahami ketika bertransaksi dengan cryptocurrency seperti Bitcoin atau Dogecoin.

Memahami Pengertian Blockchain

Blockchain adalah buku besar terdistribusi dan terdesentralisasi yang fungsinya untuk mencatat sumber aset digital dan datanya tidak dapat diubah. Informasi di dalamnya dapat diakses oleh siapa saja yang ingin melihatnya.

Blockchain juga sering disebut sebagai Distributed Ledger Technology (DLT), di mana informasi aset digital yang tercatat di dalamnya tidak berubah dan transparan (dapat diakses oleh siapa saja yang ingin melihatnya) menggunakan desentralisasi dan hashing kriptografi.

Contoh yang amat sangat sederhana untuk memahami teknologi di blockchain adalah seperti Google Doc. Saat Anda membuat dokumen di Google Doc, lalu membagikan tautannya dengan sekelompok orang, dokumen tersebut didistribusikan, bukan disalin atau dikirim. Ini dapat menciptakan pada rantai didistribusi terdesentralisasi yang mana bisa memungkinkan semua orang dapat mengakses dokumen pada saat waktu yang bersamaan. Tidak ada yang diblokir menunggu perubahan dari pihak ketiga, sementara semua perubahan pada dokumen dicatat secara real time, membuat perubahan benar-benar secara transparan.

Tetapi kenyataannya adalah cara kerja Blockchain lebih rumit daripada Google Doc, tetapi analoginya sangat sederhana. Jadi, bisa dikatakan bahwa teknologi Blockchain sangat menjanjikan dan revolusioner karena dapat membantu mengurangi risiko penipuan dan juga memberikan transparansi yang terukur untuk berbagai keperluan.

Bagaimana Teknologi Blockchain Bekerja

Bagaimana cara kerja teknologi Blockchain? diterbitkan dari builtin.com/blockchain, Selasa (12/10/2021) Blockchain terdiri dari tiga konsep penting: blok, miners (penambang) dan nodes.

1. Blok

Setiap rantai itu terdiri dari beberapa blok dan setiap blok tersebut memiliki atau mempunyai pada tiga elemen dasar:

  • Data dalam blok.
  • Bilangan bulat 32-bit disebut nonce. Sebuah nonce dihasilkan secara acak ketika sebuah blok dibuat, yang kemudian menghasilkan hash header blok.
  • Hash adalah angka 256-bit yang disematkan dalam nonce. Dimulai dari angka 0 yang banyak (yaitu sangat kecil).

Ketika blok pertama dari string dihasilkan, nonce menghasilkan hash kriptografi. Data di blok selamanya ditandatangani dan diikat ke nonce dan hash kecuali ditambang.

2. Miners (Penambang)

Penambang membuat blok baru dalam rantai melalui proses yang disebut penambangan. Pada blockchain, setiap blok dapat memiliki nonce dan hash yang sangat unik, tetapi juga bisa mengacu pada hash dari blok yang ada sebelumnya didalam rantai, sehingga menambang atau disini para penambang blok tidak mudah, terutama pada rantai besar.

Penambang ini menggunakan perangkat lunak khusus untuk memecahkan masalah matematika yang sangat kompleks dalam menemukan bilangan asimetris yang menghasilkan hash yang dapat diterima. Karena nilai nonce hanya 32 bit dan nilai hash 256 bit, ada sekitar empat miliar set nonce yang harus diekstraksi sebelum set yang benar ditemukan. Ketika ini terjadi, para penambang dikatakan telah menemukan “tanda emas” dan gerombolan atau massa mereka ditambahkan ke rantai.

3. Nodes

Salah satu konsep metode yang terpenting didalam teknologi blockchain adalah desentralisasi. Tidak ada pada satu komputer atau organisasi apapun yang dapat memiliki atau mempunyai rantai tersebut. Sebaliknya, itu adalah buku besar yang didistribusikan di seluruh nodes yang terhubung dalam rantai. Nodes yaitu dapat berupa perangkat elektronik apapun yang dapat menyimpan salinan pada blockchain itu sendiri dan dapat menjaga jaringan agar selalu tetap berfungsi.

Setiap nodes memiliki versi blockchainnya sendiri dan jaringan harus secara algoritma menyetujui setiap blok yang baru ditambang dalam rantai untuk diperbarui, dipercaya, dan diverifikasi. Karena blockchain transparan, setiap transaksi dalam buku besar dapat dengan mudah diverifikasi dan dilihat. Setiap peserta diberi nomor identifikasi alfanumerik unik yang mengidentifikasi transaksi mereka.

Kombinasi pada informasi publik dan sistem di blockchain check and balances itu mampu membantu untuk menjaga integritasnya dan dapat menciptakan untukk kepercayaan di antara para penggunanya. Pada dasarnya, blockchain dapat dianggap sebagai skalabilitas kepercayaan lintas teknologi.

Cari tahu bagaimana Sejarah Blockchain didirikan pada awal 2008 dan bagaimana teknologi ini berkembang menjadi alat pertukaran data rahasia yang penggunaannya tidak terbatas.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment