Bagi sebagian orang, menonton adalah kegiatan rutin yang harus mereka lakukan untuk melepas penat. Dari segala macam jenis tontonan, artificial intelligence film mampu menarik banyak peminat karena alur ceritanya sangat menarik.
Mengenal Film Sci-Fi
Film sci-fi memiliki kepanjangan science diction. Jenis film ini mengusung tema pengaruh sains dan teknologi dengan paduan imajinasi terhadap manusia dan dunia. Batas dari genre sci-fi tidak jelas, dan sifatnya sangat subyektif atau tergantung pada penilaian setiap orang.
Ciri khas dari film sci-fi yang menonjol adalah elemen imajinasinya sangat kuat dengan kaitan sains maupun kemajuan teknologi. Dasar dari genre ini adalah hukum alam, hukum biologi, fisika, maupun kimia. Latar belakang genre science fiction juga tergolong unik.
Bagaimana tidak, biasanya waktu yang digunakan adalah latar waktu masa depan. Bahkan tak jarang genre film science fiction ini mengambil setting tentang luar angkasa dan melibatkan adanya alien. Selain itu, fokus dari film sci-fi adalah penemuan teknologi baru, monster, time travel, dan lainnya.
Mengulas Artificial Intelligence Film
Sebuah film berjudul AI Artificial Intelligence tayang pada tahun 2001. Film ini berhasil mendapat banyak review positif dan penonton maupun kritikus film. Melihat segala keberhasilan dari film ini, berikut ini beberapa ulasan mengenai Artificial Intelligence Film.
1. Sinopsis
Latar awal film ini dimulai pada akhir abad 22 ketika permukaan air laut naik karena pemanasan global. Hal tersebut mengakibatkan populasi dunia berkurang secara drastis karena menyapu kota pesisir seperti New York, Amsterdam, dan Venesia.
Seorang Mecha bernama David menyerupai anak manusia dan terprogram untuk menunjukkan cinta kepada pemiliknya. Singkat cerita, David berevolusi menjadi robot yang canggih setelah dua ribu tahun kemudian. Kisah berakhir ketika David tidak dapat berubah menjadi manusia sesuai harapan.
2. Pencipta
Naskah dari film Artificial Intelligence merupakan hasil tangan dari Steven Spielberg. Sedangkan, Ian Watson berperan sebagai penulis cerita berdasarkan pada cerita pendek Super-Toys Last All Summer Long karya Brian Aldiss.
Film ini menggunakan Kathleen Kennedy sebagai produsernya di bawah perusahaan produksi Amblin Entertainment Stanley Kubrick Productions. Tanggal rilis Artificial Intelligence adalah pada 26 Juni 2001 di New York dan 29 Juni 2001 di Amerika Serikat.
3. Pemain
Artificial Intelligence film terlihat begitu apik karena akting para pemain. Haley Joel Osment berperan sebagai David, yaitu sang tokoh utama. Sedangkan, Jude Law mendapat peran sebagai Gigolo Joe, dan Frances O’Connor berperan sebagai Monica Swinton.
Sosok Sam Robards turut mengambil bagian dalam film ini sebagai Henry Swinton, sementara peran Martin Swinton ada di tangan Jake Thomas. Salah satu peran penting, yaitu Profesor Allen Hobby adalah peran dari William Hurt. Aktor dan aktris tersebut mampu menunjukkan bakat hebat mereka.
4. Tanggapan
Para kritikus film memberi nilai positif pada film ini. Merujuk sumber pada Rotten Tomatoes, film ini berhasil meraih rating 73% dari 191 ulasan. Rating rata-ratanya adalah sebesar 6,6/10. Sedangkan menurut Metacritic, film Artificial Intelligence meraih skor 62 dari 100 yang berarti baik.
Film bergenre science fiction ini mendapat $78.616.689 di Amerika Utara. Total penghasilan film ini adalah mencapai $235.926.552, melebihi anggaran produksi film senilai $100 juga. Hebatnya lagi, pada pembukaan akhir pekan, film ini berada pada posisi teratas di box office.
Artificial Intelligence Film Lainnya
Selain film di atas, Anda pun bisa menyaksikan beberapa tontonan artificial intelligence film yang tidak kalah menarik. Yaitu:
1. Her
Selain film AI Artificial Intelligence, ada juga film Her yang menceritakan persahabatan yang berubah menjadi cinta. Film ini rilis pada tahun 2013 dan bergenre sama, yaitu science fiction. Dibintangi oleh Joaquin Phoenix sebagai Theodore, film ini mampu meraih rating bagus di pasaran.
Kisahnya berawal ketika seorang penulis bernama Theodore merasa kesepian sebab baru saja bercerai dengan sang istri. Untuk mengatasi rasa sepinya, ia membeli seperangkat sistem operasi sebagai teman mengobrol yang ia beri nama Samantha.
Scarlett Johansson memerankan Samantha dengan sangat apik. Beberapa waktu berlalu, Theodore justru jatuh cinta pada Samantha karena ia menganggap hanya Samantha lah satu-satunya perempuan yang mengerti dirinya. Padahal, Samantha hanyalah sebuah sistem tak berwujud.
2. The Terminator
Pembunuh cyborg yang ada di tahun 2029 dikirim kembali ke tahun 1984 untuk membunuh seorang wanita bernama Sarah Connor. Terminator tersebut sudah sempurna dengan sistem kecerdasan buatan Skynet karena putra Sarah akan menjadi pimpinan pertarungan robot di masa depan.
Berkat film The Terminator yang rilis pada 1984 ini, karir sutradara James Cameron menjadi melejit. Selain itu, posisi Arnold Schwarzenegger di dunia Hollywood juga mendapat dampak baik. Film bergenre science fiction ini meraup lebih dari US$78 juta di box office.
Padahal, anggaran untuk film ini hanya sebesar US$6,4 juta saja. Film ini menyandang gelar sebagai salah satu film fiksi ilmiah paling populer sepanjang masa. Maka dari itu tak jarang budaya populer menggunakan The Terminator sebagai referensinya.
3. Ex Machina
Film berikutnya adalah Ex Machina yang rilis pada tahun 2014. Bercerita mengenai seorang programmer komputer bernama Caleb Smith. Ia memenangkan kompetisi dengan hadiah menghabiskan satu minggu dengan CEO perusahaan di daerah pegunungan pribadinya.
Caleb sangat terkejut saat ia mengetahui bahwa ia terpilih sebagai komponen manusia dalam tes Turing. Maka dari itu ia wajib menguji kemampuan dan kesadaran dari sebuah robot bernama Ava. Namun sebuah masalah muncul ketika Caleb mulai merasa tertarik pada robot tersebut.
Ex Machina berhasil meraup lebih dari US$36 juta di seluruh dunia, padahal hanya mengeluarkan anggara sebesar US$15 juta saja. Bagaimana tidak, film ini berhasil menjadi salah satu film terbaik di tahun itu dan masuk ke nominasi Best Original Screenplay dan Best Visual Effect.
4. Blade Runner
Blade Runner rilis pada tahun 1982. Mengisahkan tentang seorang pensiunan Blade Runner yang terpaksa kembali ke pekerjaan lamanya demi menghilangkan empat replikan. Replikan tersebut berhasil lolos dari koloni yang telah kembali ke bumi.
Awalnya film science fiction ini tidak terlalu sukses di box office. Pasalnya, dari anggaran sebesar US$30 juta hanya berhasil meraih US$32,9 saja. Tapi setelah beberapa waktu, film ini menjadi kultus favorit bahkan dianggap sebagai salah satu film fiksi ilmiah terbaik sepanjang masa.
Hingga pada tahun 2017, sekuel dari Blade Runner, yaitu Blade Runner 2049 rilis. Film ini serta merta mendapat pujian dari para kritikus film dan berhasil sukses secara komersial. Karena keberhasilan ini, maka Blade Runner menunjukkan bahwa mereka akan terus berpengaruh.
Nah, itu dia sedikit bahasan dari Berita Teknologi Techsbright mengenai Artificial Intelligence film beserta beberapa rekomendasi film bergenre science fiction lainnya. ciri khas dan keunikan film tersebut berhasil menjadi daya tarik tersendiri bagi pada penontonnya. Jadi, apakah sudah siap menantikan film sci-fi terbaru?