Jurnal artificial intelligence

Yuk, Ulas Jurnal Artificial Intelligence

Mochamad Ikhwana

Artificial Intelligence merupakan kecerdasan buatan yang menjadi salah satu pendukung bergeraknya revolusi industri 4.0. Maka dari itu, pengaruh hebatnya membuat banyak peneliti membahas topik ini dan menjadi pilihan menarik hingga banyak jurnal artificial intelligence yang bermunculan.

Mengenal Apa Itu Jurnal?

Sebelum membahas beberapa jurnal yang mengusung kecerdasan buatan sebagai topiknya, alangkah baiknya jika mengenal jurnal itu sendiri. berikut ini beberapa penjelasan singkat mengenai apa itu jurnal, jenis, fungsi, serta pedoman penulisannya secara ringkas.

Pengertian Menurut Para Ahli

Marusic pada tahun 2009 mengatakan bahwa jurnal ilmiah merupakan suatu karya dengan isi laporan hasil penelitian. Namun laporan tersebut harus berdasar pada data yang kuat untuk membuktikan bahwa hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Sedangkan, pada tahun 2012 Hakim menyatakan bahwa jurnal ilmiah adalah suatu publikasi yang terbit secara berkala. Publikasi tersebut berisi karya tulis ilmiah secara nyata dan mengandung data serta informasi dengan susunan sesuai kaidah penulisan ilmiah.

1.      Jenis Jurnal

Jurnal terdiri dari beberapa jenis. Salah satunya adalah jurnal penelitian yang berisi tentang hasil penelitian dengan isi hasil penelitian. Sedangkan, jurnal cetak merupakan jurnal hasil karya tulis peneliti dan menyebar luas melalui media cetak. Namun kini sudah jarang ditemukan.

Jenis jurnal berikutnya adalah jurnal nasional. Menurut UU, jurnal nasional adalah sarana penerbitan artikel bersifat nasional. Sementara, jurnal internasional merupakan jurnal yang naskahnya bersifat internasional dan menggunakan bahasa internasional pula dalam pengaplikasiannya.

2.      Fungsi Jurnal

Dalam pembuatan jurnal, tentu ada beberapa fungsi utamanya. Menerbitkan hasil penelitian bertujuan untuk memberi literature pada peneliti berikutnya. Selain itu juga dapat sebagai sarana untuk saling komunikasi antara orang yang ada di dalam dunia akademik.

Pada beberapa perguruan tinggi, jurnal menjadi syarat wajib untuk dapat mengikuti wisuda. Dengan adanya jurnal juga peneliti berikutnya dapat dengan mudah mendapat data tertentu sehingga tidak perlu membaca hasil penelitian yang dalam bentuk buku.

3.      Pedoman Penulisan Jurnal

Karena bersifat formal, penulisan jurnal juga tidak boleh sembarangan. Ada berbagai aturan yang harus peneliti ikuti dalam pembuatan jurnal. Contohnya seperti judul makalah harus spesifik, jelas, dingkat, informatif, serta menggambarkan substansi dari tulisan.

Selain itu, nama penulis juga harus tampil jelas tanpa menyebutkan gelar dan tidak disingkat. Untuk abstrak juga harus ada dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Struktur jurnal lainnya juga memiliki pedoman penulisan yang spesifik.

Jurnal Artificial Intelligence; Teknologi Impian Masa Depan

Setelah memahami mengenai definisi jurnal, berikutnya adalah mengintip jurnal yang membahas tentang kecerdasan buatan. Ririen Kusumawati pada tahun 2009 menerbitkan sebuah artikel berjudul Kecerdasan Buatan Manusia (Artificial Intelligence): Teknologi Impian Masa Depan.

Dalam tulisan tersebut tercantum pula pohon ilmu kecerdasan buatan. Di sana terdapat penjelasan bahwa artificial intelligence mampu dideskripsikan sebagai sistem pakar, pemrosesan bahasa alami, pengenalan ucapan, robotika dan sistem sensor, serta computer vision.

Kesimpulan dari artikel Ririen tersebut adalah ada dua tujuan penelitian kecerdasan buatan. Pertama, menciptakan komputer cerdas dan yang kedua adalah memahami cara kerja otak manusia. Penelitian dan pengembangan teknik akan terus berlangsung ke depannya.

Jurnal Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan)

Muhammad Dahria melakukan penelitian mengenai kecerdasan buatan. Di dalam tulisannya, ia menjabarkan tentang perbedaan kecerdasan buatan dengan kecerdasan alami. Artificial intelligence bersifat lebih permanen, sedangkan kecerdasan alami dapat digambarkan secara luas.

Selain itu, ia juga menjelaskan mengenai perbedaan kecerdasan buatan dengan program konvensional. Kecerdasan buatan memiliki fokus pengetahuan, sementara pemrograman konvensional menaruh fokusnya pada data dan informasi.

Dalam penyelesaian masalah, Dahria memaparkan bahwa untuk membangun sistem penyelesaian masalah perlu mempertimbangkan beberapa hal. Mulai dari mendefinisikan masalah dengan tepat, merepresentasikan pengetahuan, hingga memilih teknik penyelesaian yang terbaik.

Pengaruh Kecerdasan Buatan Dalam Kehidupan

Roida Pakpahan menulis sebuah artikel jurnal berjudul Analisa Pengaruh Implementasi Artificial Intelligence Dalam Kehidupan Manusia.  Di dalamnya terdapat penjelasan bahwa kecerdasan buatan menjadi sebuah teknologi paling fenomenal di zaman sekarang.

Implementasi kecerdasan buatan dalam berbagai sektor kehidupan mampu memberi dampak positif. Hal itu karena artificial intelligence mampu mengatasi berbagai masalah kehidupan dengan mengikuti kondisi terkini. Meskipun di satu sisi kehadirannya juga merupakan ancaman bagi SDM.

Jurnal artificial intelligence ini menyatakan bahwa kecerdasan buatan memang bisa menggantikan beberapa pekerjaan. Namun, tetap saja emosional manusia tidak dapat sistem gantikan. Maka dari itu sebaiknya masyarakat terus memelihara dan mengembangkan kecerdasan emosionalnya.

Penerapan Artificial Intelligence Dalam Chatbot

Jurnal berikutnya berjudul Penerapan Artificial Intelligence Dalam Aplikasi Chatbot Sebagai Helpdesk Objek Wisata Dengan Permodelan Simple Reflex-Agent (Studi Kasus : Desa Karangbenda). Jurnal ini merupakan hasil tulisan Dhawuh Rahayu, Mukrodin, dan Rito Cipta Sigitta Hariyono.

Chatbot adalah program komputer yang mampu melakukan percakapan melalui tulisan. Maka dari itu, Chatbot termasuk salah satu bukti nyata penggunaan kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari karena mampu berkomunikasi dengan penggunanya di berbagai tempat chatting.

Kesimpulan dari jurnal ini adalah pembangunan chatbot dengan pendekatan Simple-Reflects Agent menjadi pendekatan yang baik. Hal ini karena dapat melakukan percakapan seperti kepada sesama manusia dengan pencarian kata kunci yang terbukti.

Artificial Intelligence di Bidang Pendidikan

Sebuah jurnal berjudul Artificial Intelligence dengan Pembentukan Nilai dan Karakter di Bidang Pendidikan disusun oleh Ferani Mulianingsih serta tiga orang lainnya. tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas belajar siswa dan penanaman nilai karakter.

Metode eksperimental menjadi metode yang peneliti pilih untuk mengetahui respon adaptasi siswa mengenai sistem basis. Hingga saat ini, ada beberapa aplikasi pendidikan dengan artificial intelligence seperti voice assistant. Fungsinya adalah mendukung proses belajar siswa.

Kesimpulan dari jurnal tersebut adalah artificial intelligence mampu masuk ke bidang pendidikan dan berdampak pada nilai serta karakter siswa. Kecerdasan buatan akan memudahkan pelajar dalam studi mereka secara visibilitas dan komprehensif.

Jurnal Artificial Intelligence Otomisasi Layanan

Berjudul Kecerdasan Buatan Dalam Hal Otomatisasi Layanan karya Afrizal Zein ini menjelaskan tentang berbagai macam jenis kecerdasan. Kecerdasan mekanik menyangkut kemampuan otomatis melakukan tugas rutin yang berulang. Pada manusia hal tersebut mudah dilakukan.

Kecerdasan intuitif adalah kemampuan untuk berpikir kreatif dan menyesuaikan diri untuk situasi baru. Sedangkan, kecerdasan empati merupakan kemampuan mengenali dan memahami emosi orang lain, merespon dengan tepat, dan mempengaruhi emosi orang lain.

Kesimpulan dari jurnal hasil tulisan Afrizal ini menyatakan berbagai perbandingan antara kemampuan manusia dengan kemampuan kecerdasan buatan. Karena pekerjaan manusia tergantikan, maka manusia harus mengubah keterampilan mereka agar win-win dengan mesin.

Demikian sedikit pembahasan dari Techsbright mengenai Jurnal Artificial Intelligence. Kecerdasan buatan terbukti berperan sangat penting dalam kehidupan hingga banyak peneliti mengangkatnya ke dalam penelitian.

Also Read

Bagikan:

Leave a Comment