sejarah artificial intelligence

Inilah Kisah Sejarah Artificial Intelligence

Mochamad Ikhwana

Memang, berkembangnya sebuah teknologi tidak serta merta terjadi. Namun, semua itu tidak lepas dari sejarah dan perkembangan zaman. Maka dari itu, Anda juga harus memahami tentang sejarah artificial intelligence.

Awal Mula Terciptanya Artificial Intelligence

Pada tahun 1950 seorang ilmuwan matematika bernama Alan Turing mengeluarkan pernyataan dalam bukunya yang berjudul Computing Machinery and Intelligence. Di dalamnya ia mengeluarkan pernyataan untuk membangkitkan perkembangan kecerdasan buatan.

Turing berkata bahwa apabila manusia bisa menyelesaikan masalah hingga memutuskan suatu hal berdasarkan informasi, mengapa mesin tidak bisa? Para ilmuwan lain juga semakin yakin untuk menciptakan mesin dengan kemampuan sama seperti kecerdasan manusia.

Hingga tahun 1956, John McCarthy mencetuskan nama Artificial Intelligence di sebuah program Al Darthmouth Summer Research Project on Artificial Intelligence atau DSRPAI. Tapi project itu tidak berjalan mulus karena kekurangan komitmen dari para peneliti di dalamnya.

Kecerdasan Buatan Pada Tahun 1960

Tahun 1960an menjadi tahun dimana kecerdasan buatan berkembang sangat pesat. Komputer telah mampu menyimpan lebih banyak informasi serta memiliki akses yang lebih murah dan cepat. Algoritma dari machine learning pun mulai muncul untuk menyelesaikan permasalahan spesifik.

Natural Language Processing bernama STUDENT hadir dengan membawa model artificial intelligence yang dibuat di Lisp. Tujuannya adalah untuk menyelesaikan permasalahan aljabar. STUDENT mendapat anggapan sebagai milestone di awal dunia AI – NLP.

Di sekitar tahun 60an datang pula ELIZA. Tetap memakai NLP, ELIZA merupakan chatbot pertama sebelum adanya Siri, Alexa, dan berbagai produk robot di masa sekarang. Kehadirannya menjadi harapan besar pemerintah karena mampu menerjemahkan bahasa dengan sangat baik.

Fase Artificial Intelligence Winter

Jepang menciptakan WABOT-1, yaitu robot pintar pertama pada tahun 1972. Kemampuannya tak bisa diragukan, robot tersebut mampu melihat, bergerak, dan berbicara. Pada tahun 1973, pemerintah dan korporat merasa para peneliti gagal memenuhi janji mereka.

Maka pemerintah serta korporat menghentikan pembiayaan untuk pengembangan kecerdasan buatan. Itulah alasan terjadinya AI winter yang terjadi sejak 1973 sampai 1990. Para peneliti pun sulit menciptakan mesin pintar karena terbatasnya komputer yang memadai.

Di masa tersebut komputer belum cukup canggih dalam hal pemrosesan data dengan jumlah yang masif. Selain itu, kinerja komputer juga lambat. Komunikasi turut terhambat dan menghalangi pengembangan. Seseorang harus tau setiap arti kata untuk menciptakan sebuah kombinasi yang pas

Sejarah Artificial Intelligence di Akhir Millenium

Pada akhir tahap abad millennium, keadaan artificial intelligence semakin membaik. Ada banyak milestone yang kecerdasan buatan mampu menjadikannya magnet dan membuat banyak perusahaan Amerika memutuskan untuk berinvestasi.

1.      Tahun 1990

Pada 1997, mesin Deep Blue oleh IBM pertama kali mampu mengalahkan pemain catur dunia, yaitu Garry Kasprov. Tentunya hal itu menjadi berita besar pada perkembangan kecerdasan buatan. Hingga 1998, artificial intelligence berkontribusi ke ranah mainan anak-anak.

Bentuknya adalah binatang robot mainan pertama bernama Furby. SONY turut berpartisipasi di dunia artificial intelligence dengan mengeluarkan Artificial Intelligence RoBOt (AIBO) pada tahun 1999. Robot tersebut berbentuk anjing dan bisa melakukan interaksi dengan dunia luar.

2.      Abad 21

Awal tahun 2000 penggunaan kecerdasan buatan semakin meningkat. Maka dari itu informasi dan berita tentang artificial intelligence juga semakin banyak menyebar. Salah satunya melalui film. Banyak film menceritakan tentang kecerdasan buatan serta penggunaannya di kehidupan.

Perusahaan juga saling berlomba menggunakan dan mengembangkan artificial intelligence dengan menggunakan dukungan perangkat komputer memadai. Hingga tahun 2009, Google memulai perancangan mobil autopilot yang kemudian diumumkan kepada publik pada tahun 2014.

3.      Saat Ini

Kini, penggunaan artificial intelligence sudah semakin marak dan biasa pada kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah produk Siri yang dirilis oleh Apple pada 2011, Alexa oleh Amazon, serta keluarnya AlphaGo pada tahun 2016 juga menggunakan bantuan dari kecerdasan buatan.

Perkembangan sejarah artificial intelligence terus mengalami banyak kemajuan dan akan selalu berusaha dikembangkan. Kecerdasan buatan semakin mampu membantu kehidupan, bahkan mampu memberi keputusan dan jalan keluar dari berbagai permasalahan yang menghampiri manusia.

Melihat Kembali Arsip

Artificial intelligence sangat bermanfaat kehidupan. Bahkan kini telah merambat sebagai teknologi museum. Kecerdasan buatan akan menjadi alat sangat penting bagi museum dengan kelolaan data berskala besar di abad ini. algoritma pengenalan visualnya mampu membuka potensi koleksi gambar.

Kecerdasan buatan mampu menyortir, menandai, hingga menarik koneksi di dalam maupun di antara basis data museum. Contohnya adalah perpustakaan presidensial Clinton yang memiliki jumlah email dengan pengelolaan, tapi perpustakaan Presiden Obama berisi lebih dari satu miliar.

AMA menyebutkan bahwa penerapan teknologi museum kecerdasan buatan bisa menjadi satu-satunya solusi untuk mengelola serta membuat semua email lebih bermakna. Meskipun jumlah arsip akan terus bertambah, artificial intelligence dapat terus melakukan pelacakan dan interpretasi.

Sejarah Dapat Kembali Hidup

Penerapan teknologi museum salah satunya adalah untuk otomatisasi dalam memberi respon setiap pertanyaan. Contohnya adalah chatbots. Mesin tersebut mampu merespon dan menjawab otomatis untuk setiap chat dan pertanyaan yang masuk. Bahkan sudah mampu merespon suara juga, lho.

Center for the Future of Museums mengatakan bahwa chatbots berbagai tokoh sejarah berkolaborasi dengan menampilkan arsip, sejarah lisan, dan tulisan dapat terlibat dengan pengunjung museum. Chatbots tersebut juga dapat diakses oleh siapa saja melalui ponsel pintar mereka.

Seiring dengan perkembangan artificial intelligence, kemungkinan untuk membuat replikasi tokoh penting yang sudah meninggal sangat besar. Dengan teknologi kecerdasan buatan, tokoh tersebut dapat berperan seakan hidup kembali dan mengisahkan tentang berbagai kejadian di masa lalu.

Terobosan Inovasi Kecerdasan Buatan

Artificial intelligence terkenal di berbagai industri, maka tak heran apabila teknologi tersebut ada di museum modern seluruh dunia. Teknologi kecerdasan buatan mampu berkontribusi dalam bentuk seni buatan, sistem pertahanan, perangkat medis, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Berbagai aplikasi tersebut telah tampil pada museum dengan pikiran maju. Pameran Inovasi Pertahanan: Kecerdasan buatan dan Tantangan Cybersecurity di Museum Nasional Sejarah Amerika menampilkan sistem pertahanan cyber cerdas buatan pertama. Rancangannya juga sangat khusus.

Pameran Robots and Beyond di Museum MIT menyuguhkan pemandangan di belakang layar kepada para pengunjungnya. Pemandangan tersebut menunjukkan laboratorium artificial intelligence milik mereka membuat kemajuan luar biasa dalam berbagai bidang seperti hiburan dan kedokteran.

Mempermudah Pengunjung Museum

Salah satu keunggulan dari penerapan artificial intelligence adalah mampu mempermudah rutinitas manusia. Begitu pula bagi museum. Daripada mencari informasi di meja resepsionis, pengunjung dapat langsung bertanya ke komputer. Maka staf cukup fokus ke proyek lain yang lebih kreatif.

Dari situlah pengunjung mampu mengakses informasi dan jawaban yang terkumpul dari koleksi data, internet, maupun museum dalam waktu sangat singkat. Mereka juga bisa meminta bantuan artificial intelligence untuk memesan tiket dan waktu kunjungan agar tidak perlu menunggu.

Selain itu, kecerdasan buatan juga membantu museum dalam melakukan analisis data demi menaikkan pengalaman pengunjung serta memprediksi apa yang akan terjadi. Galeri Nasional memakai alat Dexibit untuk menganalisis kunjungan dan memperkirakan kehadiran kedepan.

Demikian beberapa kisah sejarah artificial intelligence sejak awal mulanya. Untuk bisa berkembang pesat seperti di zaman ini ternyata melalui saat-saat sulit dengan banyak kendala. Namun kini semua kerja keras itu terbayarkan melihat pesatnya kemajuan kecerdasan buatan.

Also Read

Bagikan:

Leave a Comment