baterai mobil listrik

Yuk, Kenali Berbagai Macam Jenis Baterai Mobil Listrik

Mochamad Ikhwana

Seperti halnya namanya, mobil listrik bisa bergerak jika mobil tersebut ada tenaga listriknya. Tenaga listrik tersebut tersimpan dalam baterai. Untuk itu, baterai merupakan salah satu komponen terpenting pada mobil listrik. Nah, baterai mobil listrik ternyata bukan hanya satu jenis saja loh.

Jenis Baterai untuk Mobil Listrik

Anda perlu tahu nih, jika baterai untuk mobil listrik ternyata banyak jenisnya loh. Nah, jika Anda ingin memilih untuk menggunakan salah satu jenis baterainya, maka Anda perlu tahu sistem mobilnya. Pasalnya, pemilihan baterai yang Anda gunakan untuk mobil listrik sangat tergantung pada sistem mobil.

Karena baterai untuk mobil listrik ada beberapa jenis, maka setiap baterai memiliki karakteristik, serta keunggulan maupun kekurangan tersendri.

Apakah Anda sudah tahu apa saja jenis baterai untuk mobil listrik? Jika Anda belum tahu jenisnya, di bawah ini ada informasi tentang baterai untuk mobil listrik beserta karakteristiknya, keunggulan dan kekurangannya.

1.      Baterai Lithium-ion (Li-on)

Salah satu baterai yang bisa Anda gunakan untuk mobil listrik adalah baterai lithium-ion atau biasa disebut dengan Li-on. Baterai Li-on ini merupakan baterai yang paling terkenal. Pasalnya, kebanyakan mobil listrik menggunakan jenis baterai yang satu ini.

Ada beberapa karekristik yang membedakan baterai lithium-ion dengan jenis baterai mobil listrik lainnya. Selain itu, karakteristik dari baterai ini menjadi keunggulan. Sehinnga, baterai Li-on banyak peminatnya dan menjadi primadona.

Karakteristik yang paling terlihat jelas adalah baterai ini tidak terlalu berat bahkan cenderung ringan. Namun, perlu Anda ketahui bobot baterai ini memengaruhi rasio energi. Semakin ringan beratnya, semakin jauh jarak yang bisa mobil listrik tempuh.

Selanjutnya, efisiensi energi dari baterai Li-on ini cukup tinggi berbarengan dengan performa baik pada suhu tinggi.

Karakteriktik sekaligus keunggulan lain dari baterai ini adalah kemampuan pengisian dan penggunaan baterainya. Charging baterainya cepat dan setelah terisi penuh baterai bisa bertahan lama.

Baterai ini cukup unggul dari pada baterai untuk mobil listrik lainnya. Di mana self-dischargenya cukup rendah. Dengan begitu, kemampuan untuk dalam mempertahankan energi yang penuh pada baterai lebih baik.

Keunggulan lainnya dari baterai Li-on adalah tidak adanya kandungan zat berbahaya yang bisa mengganggu kesehatan dan lingkungan. Justru, baterai ini nantinya bisa Anda daur ulang loh.

2.      Nickle-metal Hydride (NiMH)

Jenis baterai yang bisa Anda gunakan untuk mobil listrik adalah baterai jenis nickle-metal Hydride atau NiMH.

Jenis baterai yang kedua ini tentunya sangat berbeda dengan baterai Li-on. Perbedaanya tentu saja dari bahan dasar baterai untuk menyimpan daya. Bahan dari baterai Li-on adalah karbon dan lithium yang sangat reaktif. Sehingga, baterai Li-on mampu menampung banyak daya.

Sedangkan, bahan hidrogen yang terdapat pada baterai NiMH mampu menyimpan energi. Ada juga kandungan nikel dan logam, seperti titanium, yang berfungsi untuk menjaga tutup ion hidrogen.

Seperti halnya baterai Li-on, baterai NiMH juga memiliki keunggulan loh. Keunggulan pertama dari baterai Nickle-metal Hydride yaitu usia pemakaian baterai ini cenderung lebih lama. Keunggulan kedua, baterai ini lebih mudah untuk didaur ulang daripada baterai lithium-ion. Hal ini karena baterai NiMH ini mengandung lebih sedikit zat berbahaya.

Sayangnya, jika Anda ingin mendapatkan baterai ini, Anda perlu mengeluarkan uang yang lebih banyak. Pasalnya, baterai NiMH harganya lebih mahal daripada baterai Li-on.

Bahkan, self-discharge baterai yang satu ini tidak lebih baik dari baterai Li-on. Sehingga, baterai dengan jenis NiMH bisa menghasilkan panas yang cukup cepat.

Sebagai informasi tambahan, kecepatan mesin, roda, serta pengereman yang regeneratif.  Sangat memengaruhi proses charging baterai mobil listrik yang satu ini.

Dari kekurangan tersebut, baterai ini tidak cukup efektif jika dikatakan sebagai baterai untuk kendaraan listrik yang bisa dicharge dari luar sistem. Meskipun begitu, baterai ini masih bisa Anda gunakan untuk mobil listrik dengan tipe hybrid.

3.      Baterai Lead-Acid (SLA)

Baterai SLA ini memiliki usia yang paling tua jika Anda ingin membandingkan dengan usia jenis baterai Li-on maupun NiMH.

Mungkin karena baterai tertua, maka baterai SLA atau bisa Anda sebut dengan baterai asam timbal tidak mampu bersaing dalam hal kapasitas baterainya. Selain itu, baterai ini memiliki bobot yang berat. Namun, soal harga, baterai SLA tergolong baterai dengan harga terjangkau dan aman.

Sampai saat ini, baterai SLA lebih banyak digunakan untuk kendaraan komersil dan niaga sebagai penyimpanan energi sekunder. Namun, Anda juga tidak perlu khawatir, saat ini sedang ada pengembangan dari baterai SLA dengan kapasitas besar yang bisa untuk kendaraan listrik.

4.      Baterai Solid-State

Keberadaan baterai solid-state sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, penggunaannya hanya untuk alat elektnonik yang kecil. Contoh alat elektronik yang menggunakan baterai solid-state adalah alat pacu jantung, dan RIFD.

Oleh sebab itu, jenis baterai ini masih tergolong baru jika dikategorikan sebagai baterai untuk hal yang berkaitan dengan otomotif. Sehingga, tidak heran jika baterai solid-state diharapkan penggunaan sangat bermanfaat untuk mobil listrik.

Lalu, bagaimana dengan karakteristik dari baterai solid-state? Baterai ini memiliki struktur yang hampir sama dengan baterai Li-on tradisional. Meskipun demikian, tentu saja ada perbedaannya. Struktur baterai solid-state lebih padat dan kompak yang disebabkan tidak ada cairannya.

Nah, untuk sistem pengisian dan self-discharge baterainya, baterai ini sama dengan baterai lithium-ion tradisional.

5.      Baterai Nickel-cadmium

Berikutnya, ada baterai nickel-cadmium. Perlu Anda ketahui bahwa baterai nickle-cadmium ini sebenarnya sudah pernah digunakan untuk mobil listrik yang diproduksi pada tahun 90-an.

Nah, tahukah Anda apa kelebihan dari baterai yang berkode Ni-cd ini? Baterai ini lebih unggul dari segi kepadatan penyimpanan jika Anda bandingkan dengan jenis baterai lainnya. Selain itu, masa pemakaiannya bisa sekitar 500 hingga 1000 siklus pengisian.

Ada kelebihan, tentu saja ada kekurangannya. Baterai nickel-cadmium ini memiliki bobot yang berat. Kemudian, baterai Ni-cd pun rentan terhadap efek memori fisik. Di mana bisa terjadi penurunan kinerja baterai saat terjadi siklus pengosongan, meski hanya sebagian.

Sayangnya, saat ini penggunaan baterai nickel-cadmium ini dilarang dengan alasan toksisitas kadium.

6.      Baterai Ultracapacitor

Baterai terakhir yang bisa Anda gunakan untuk kendaraan listrik adalah baterai ultracapacitor. Berbeda dengan kelima baterai yang lain, baterai ini mampu menyimpan cairan terpolarisasi antara elektroda dan elektrorit.

Dalam hal ini, semakin meningkatnya luas permukaan cairannya, menyebabkan kapasitas penyimpanan energinya semakin tinggi.

Namun, sangat disayangkan, baterai ini hanya bisa Anda gunakan sebagai perangkat penyimpanan energi sekunder saja, seperti halnya baterai Lead-Acid.

Alasannya, baterai ultracapacitor mampu membantu baterai elektrokimia untuk meningkatkan tingkat bebannya. Namun, jika Anda bandingkan dengan baterai elektrokimia lainnya, baterai yang satu ini mampu memberikan energi ekstra untuk pengereman regeneratif dan berakselerasi pada kendaraan listrik.

Nah, itulah penjelasan dari Techsbright tentang jenis baterai mobil listrik. Semoga, penjelasan atau infromasi di atas bisa bermanfaat, dan bisa  menambah wawasan Anda mengenai salah satu komponen terpenting yang terdapat pada mobil listrik.

Also Read

Bagikan:

Leave a Comment